Alfiqtour I Salah satu pesona dari Kota Madinah adalah banyaknya masjid yang serat akan sejarah peradaban Islam. Kita mungkin sudah tak asing dengan Masjid Nabawi, masjidnya Rasulullah SAW dan juga Masjid Quba, masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah SAW.
Namun ada satu Masjid lagi yang juga punya sejarah penting dalam perkembangan Islam. Ia adalah Masjid Al-Ghamamah, masjid dimana pertama kali Rasulullah SAW mendirikan shalat Iedul Fitri usai berpuasa sabulan penuh di bulan Ramadhan.
Masjid Al-Ghamamah terletak kurang lebih sekitar 300 meter di sebelah Barat Daya masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang menawan: Bagian luarnya menampilkan batu basal hitam, pintu kayu berukir indah, dan kubah putih, serta menara menghiasi sudut barat laut.
Taman masjid dihiasi dengan pepohonan dan tanaman hijau – menyediakan surga yang tenang bagi pengunjung. Di dalam, di dinding selatan terdapat mihrab, di sebelah kanan diapit oleh mimbar marmer.
Dulunya, area masjid Ghamamah dan sekitarnya adalah tanah lapang yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya untuk menunaikan sholat Idul Fitri, Idul Adha, dan sholat Istiqa’ (sholat untuk meminta hujan).
Di area masjid Ghamamah juga terdapat masjid Abu Bakar, masjid Ali bin Abi Thalib, masjid Umar, dan Pasar Kurma Tradisional. Keberadaan masjid-masjid tersebut menunjukkan bahwa masjid itu pernah dipakai sebagai tempat sholat Ied dan sholat Istiqa’ sehingga disebut sebagai al-Mushalla.
Mengutip dari buku Tempat-Tempat Ziarah di Kota Madinah karya M. Julius St., kata Ghamamah artinya awan atau mendung. Masjid ini diberi nama Ghamamah karena pada waktu itu Rasulullah SAW pernah dimintai oleh penduduk sekitar Madinah yang sedang mengalami kekeringan agar Allah SWT menurunkan hujan kepada mereka.
Kemudian Rasulullah SAW mengajak penduduk sekitar ke tempat tersebut untuk melakukan sholat Istisqa’ dan berdoa hingga akhirnya memicu berkumpulnya awan (ghamamah) di langit Madinah pada saat itu lalu turunlah hujan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Zaid, salah satu sahabat Nabi juga mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengajak penduduk sekitar Madinah pergi ke al-Mushalla (tanah lapang tempat sholat) untuk melakukan sholat istisqa’.
Selanjutnya, beliau berdoa kepada Allah SWT sembari menghadap kiblat dan memalingkan punggungnya kepada orang-orang. Beliau membalikkan selendangnya (membuat yang kanan di atas yang kiri) dan shalat dua rakaat mengimami kami dengan mengeraskan bacaannya di kedua rakaat tersebut. Kemudian turunlah hujan kepada mereka. (Shahih Bukhari).
Peristiwa inilah yang kemudian membuat masjid Ghamamah juga disebut sebagai Masjid Awan.
Tempat Pertama Shalat Ied didirikan
Selain menjadi tempat Rasulullah memimpin sholat Istisqa’ untuk meminta hujan, masjid Ghamamah juga menjadi tempat Rasulullah SAW pertama kalinya memimpin sholat Ied.
Ahmad Hawassy dalam bukunya Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul menjelaskan bahwa sholat di hari raya disunnahkan untuk dilaksanakan di lapangan terbuka atau di masjid. Hal ini membuat Rasulullah SAW setiap tiba hari raya mendirikan sholat Ied di sini sebab dulunya masjid Ghamamah merupakan area tanah lapang.
Sebagai bentuk penghormatan atas kebiasaan Rasulullah SAW tersebut, maka didirikanlah sebuah masjid yang dinamakan Masjid Al-Mushalla yang saat ini lebih dikenal sebagai Masjid Al-Ghamamah.
Al-Mushalla artinya tempat sholat karena Rasulullah SAW mengerjakan sholat hari raya di sekitar kawasan terbuka yang menjadikan kawasan ini sebagai tempat khas sholat Ied. Konon dikisahkan bahwa peristiwa sholat Idul Fitri pertama kali dilakukan di masjid tersebut pada tahun kedua Hijriah. Oleh karena itu, masjid ini menjadi mengandung sejarah penting bagi kehidupan umat Islam.
Dalam buku Situs-Situs dalam Al-Quran karya Syahruddin El-Fikri, berdasarkan riwayat, Khalifah Umar bin Khatab adalah orang yang membangun masjid ini tepat di tempat sholat Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, bangunan masjid yang ada saat ini merupakan hasil peninggalan pembangunan Sultan Abdul Majid al-Utsmani. Kemudian masjid ini juga pernah direnovasi kembali pada masa pemerintahan Raja Fahd di tahun 1411 H.
Itulah sejarah Masjid Ghamamah yang menyimpan kisah di zaman Rasulullah SAW. Semoga umat Islam yang berkesempatan untuk pergi ke Madinah atau menunaikan ibadah umrah ke tanah suci dapat mampir ke masjid yang satu ini.